Jumat, 18 November 2016

Tragedi Mangga Mandala

Tragedi Mangga
  Alkisah disebuah tempat tepatnya di daerah Medan hidup seorang kakek yang tinggal bersama istri dan anak-anaknya. Kakek itu kini tinggal menikmati hidup. Hidup bersama anak dan cucu adalah karunia yang luar biasa bagi kakek tersebut.
   Pagi menjelang siang hari ini cuaca tidak terlalu panas, kakek pergi ke teras lantai dua rumahnya. Melihat-lihat jalanan yang tidak terlalu ramai dilalui orang-orang. Tiba-tiba pandangan kakek tertuju ke pohon mangga yang berada di depan rumah salah seorang anaknya. Kakek melirik ke salah satu mangga yang sudah masak, mangga itu bergoyang-goyang ditiup angin.
   “itu mangga kalau gak diambil bisa jatuh, terus hancur! Kan sayang mubazir”

Gumam kakek. Kebetulan salah satu cucunya baru saja pulang sekolah. Kakek langsung ke rumah salah satu anaknya dan bilang kalau mau ambil mangga, “ya udah ambil aja, galahnya ada di garasi” kata anaknya.


   Setelah ambil galah kakek itu langsung meng-arahkan galah tadi ke mangga yang udah masak tadi, karena merasa galahnya kurang panjang kakek mencoba memanjat agar dapat mangga tadi. Dengan susah payah kakek memanjat dan akhirnya dapatlah mangga yang mau diambilnya, tapi kakek melihat tiga buah mangga yang mulai menguning (masak). Kakek memanjat lebih tinggi lagi, namun sesampainya diatas kakek mulai lemas dan kehilangan konsentrasi. Pandangan kakek berkunang-kunang. Kebetulan anak kakek tadi melihat ke arah kakek, anak kakek ini bingung melihat kakek yang diam membatu seperti patung. Anak kakek tadi pun mendatangi pohon yang di panjat si kakek. Diatas, kakek mulai pening dan sempoyongan hampir jatuh. Melihat hal itu anak si kakek tadi langsung memanggil tetangga sebelah untuk tolongin si kakek yang kelihatan hampir jatuh. Tetangga sebelah melihat kakek yang sempoyongan di atas ragu untuk melakukan tindakan apa,
“bisa turun yah?!” tanya anak si kakek. “bisa..bisa..” jawab kakek.
   Kakek berusaha turun dengan sisa tenaga terakhir. Sesampainya dibawah kakek tak sadarkan diri dan langsung digendong sama tetangga ke dalam rumah anak si kakek. Ketika sampai di dalam kakek sadar, kakek langsung di tidurkan di sofa rumah anak si kakek. Tetangga yang tadi menggendong kakek langsung pulang setelah anak si kakek berterima kasih. Anak si kakek memberi beberapa potong roti yang disuapi ke mulut kakek, sedangkan kakek sendiri masih pening.
   Tiba-tiba kakek kurang merespon tindakan yang di berikan anaknya. Melihat kurangnya respon kakek, anaknya tadi langsung menuntun kakek ke klinik disebelah rumahnya. Melihat kondisi kakek yang lemas perawat klinik langsung membantu anak si kakek tadi menuntun kakek ke ruang periksa. Dokter yang jaga di klinik itu langsung memeriksa kondisi kakek. Salah seorang cucu kakek datang ke klinik setelah di beri tahu anak si kakek untuk melihat keadaan si kakek. Setelah diperiksa dan diberi obat kakek dituntun anaknya kembali ke rumah sementara cucunya tadi menghadap ke bagian administrasi. Setelah selesai dari bagian adminstrasi cucu si kakek langsung menuju kerumah kakek. Sang cucu melihat kakek sedang makan di ruang makan bersama anak si kakek, cucu kakek ini langsung mendatangi ruang makan untuk tanya-tanya mengenai ‘tragedi mangga’ tersebut. Anak si kakek menceritakan kejadiannya.
 “ ini gara-gara kamu nih...” kata anak si kakek bercanda.
 “lho.. emang apa hubungannya ?” cucu kakek bingung.
 “gini, kakek tadi mau ambil mangga untuk          kamu. Nah kan gara-gara mau ambil mangga  ini kakek hampir jatuh, berarti gara-gara  kamu dong..” kata anak si kakek masih  bercanda.
 “idih... enggak dong !!” cucu si kakek cemberut.
HA..HA..HA..
   AND THE LAST, mereka bertiga tertawa bersama melupakan “TRAGEDI MANGGA”

THE END


CREATED BY :

 


:@arihafizh28